Minggu, 15 Desember 2013

Pemulihan Kehidupan Pasca Bencana


Chevron telah mendukung upaya bantuan darurat dan rekonstruksi pasca bencana alam di Indonesia. Di bawah ini adalah sejumlah contoh bagaimana kemitraan lokal kami telah membantu mengembalikan akses ke layanan kesehatan dan kebutuhan dasar manusia selain menerapkan upaya-upaya untuk pemulihan jangka panjang.

Membentuk Pembangunan Masa Depan di Aceh

Sebagai respon atas gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan bagian utara Sumatera pada tahun 2004, Chevron segera menyediakan bantuan darurat untuk menolong para korban, diantaranya, makanan, pakaian, air bersih dan uang tunai dari para karyawan (senilai $2 juta). Selain bantuan langsung, Chevron juga merancang dukungan jangka panjang, dengan bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dan para mitra, melalui Chevron Aceh Recovery Initiative (CARI).
Pendekatan perusahaan berfokus pada pengembangan kemitraan publik dan swasta untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi serta pengembangan kapasitas melalui pendidikan, pelatihan kejuruan, dan pengembangan usaha mikro dan kecil. Tujuh kabupaten dan tiga kota di Provinsi Aceh dan Pulau Nias menerima bantuan Chevron. Sampai saat ini, lebih dari 100.000 penduduk Aceh telah merasakan manfaat dari upaya perusahaan ini.
Pendidikan dan pelatihan merupakan kunci pengembangan kapasitas dan mempertahankan pengembangan ekonomi di kawasan yang terkena tsunami. Chevron dan mitra-mitranya berintevasi di sejumlah program pelatihan kejuruan dan pendidikan untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja saat ini dan jangka panjang, termasuk melalui pendirian Politeknik Aceh.
Inisiatif bersama antara Chevron, United States Agency for International Development (USAID), dan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh (BRR), Politeknik Aceh memulai tahun ajaran pertama pada tahun 2008. Fasilitas seluas 9.000 m2, berkapasitas 450 mahasiswa ini diresmikan pada tanggal 23 Februari 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Politeknik Aceh menawarkan gelar di bidang teknik mekatronika, teknik informatika, teknik elektronika industri dan akutansi.
Chevron membiayai konstruksi sekolah ini dengan dana sekitar $6 juta. Kami menyumbangkan, secara total, $14,7 juta untuk pemulihan pasca bencana, termasuk pembangunan Politeknik Aceh dan sekitar $9 juta untuk mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang dan upaya pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain itu, kami berhasil menggalang dana sekitar $15 juta dari para mitra kami untuk proyek CARI. Kami bermitra dengan Palang Merah Indonesia untuk pelatihan pengembangan kapasitas dan organisasi untuk staf medis; dengan JHPIEGO untuk membuat pelatihan bidan di sejumlah desa di Aceh Besar dan dengan Indonesia Heritage Foundation untuk pelatihan guru dan membuka 30 sekolah pra-TK yang baru di Aceh.

Chevron Earthquake Recovery Initiative (CERI)

Kami juga menyediakan bantuan langsung dan melakukan upaya-upaya pemulihan pasca bencana alam di Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Barat.
Sebagai respon terhadap gempa Yogyakarta pada tahun 2006, kami membantu membangun kembali SDN Kalongan di Sleman, Yogyakarta, dan memberikan bantuan teknis kepada SDN 1 Bero di Klaten, Jawa Tengah selama pembangunannya.
Kami memberikan bantuan kepada para korban gempa bumi di Sumatera Barat yang terjadi pada tahun 2008. Chevron, para karyawan dan keluarganya membantu merekonstruksi SDN 6 Aie Angek di Kabupaten Tanah Datar.
Lalu pada tahun 2009, banyak daerah di Sumatera Barat, termasuk ibukota provinsi, Padang, hancur oleh gempa. Berbekal pengalaman dari Aceh dan Yogyakarta, kami meluncurkan Chevron Earthquake Recovery Initiative (CERI), yang tidak hanya menyediakan bantuan gawat darurat, tapi juga fokus pada pemulihan dan rekonstruksi di sektor pendidikan.
Dua sekolah dipilh untuk mendapatkan bantuan, yaitu SMKN 5 Padang dan SDN 21 Nan Sabaris di Sumatera Barat. Sementara itu, pasca gempa di Jawa Barat, Chevron membantu membangun kembali SDN Cipanas di Sukabumi dan SMAN 23 Pakenjeng, Garut. Berkat bantuan kami, para murid dapat pindah dari tenda darurat yang mereka gunakan sebagai kelas sementara ke bangunan sekolah dalam waktu singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar