Minggu, 10 November 2013

Supply Chain dan Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif
Kemampuan untuk memiliki dan mempertahankan satu atau beberapa keunggulan kompetitif.
Competitive advantage is a position of enduring superiority over competitors in terms of customer preference.”

Dasar-dasar kesuksesan dalam kompetisi ada beberapa macam, tetapi ada suatu model sederhana yang cukup masuk akal, yaitu “the triangular linkage of the company”.  Sumber dari keunggulan kompetitif tersebut terletak pertama-tama pada perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri di depan mata konsumen dari para pesaingnya (value advantage), dan yang kedua adalah pada cara bekerja dengan biaya rendah, atau dengan kata lain memperoleh laba yang tinggi. Kedua faktor advantage  yang merupakan tujuan strategis perusahaan tersebut adalah :

1.       Productivity advantage
Biasanya makin besar volume produksi suatu barang, biaya per satuan barang akan makin kecil karena fix cost dibagi lebih merata dengan angka pembagi yang lebih besar, sedangkanvariabel cost  per satuan barang akan tetap, sehingga total cost per satuan barang akan mengecil.
2.       Value advantage
Untuk mendapatkan value advantage ini, perusahaan harus menciptakan nilai tertentu, dan biasanya ini harus dilakukan pada suatu segmen pasar tertentu. Secara garis besar, segmen pasar dibagi menjadi 3, yaitu :
1.       Untuk golongan kaya
2.       Untuk golongan menengah
3.       Untuk golongan bawah


Yang termasuk dalam Primary Activities adalah :
1.       Logistik masuk (Inbound logistic)
a.       Apakah sistem pengendalian material dan persediaan sudah baik?
b.      Apakah aktivitaspergudangan untuk bahan baku sudah efisien?
2.       Operasi (Operation)
a.       Produktivitas penggunaan perlengkapan dibandingkan dengan para kompetitor.
b.      kecocokan otomasi untuk proses produksi.
c.       efektivitas sistem pengendalian produksi untuk meningkatkan mutu dan biaya.
d.      Efisiensi dan tata letak pabrik dan desain arus barang.
3.       Logistik keluar (Outbound logistic)
a.       Efisiensi arus barang jadi ke pelanggan.
b.      Efisiensi kegiatan pergudangan barang jadi.
4.       Marketing dan penjualan (Marketing and sales)
a.       Efektivitas riset pasar mengenai kebutuhan dan segmentasi pelanggan.
b.      Inovasi dalam promosi dan advertensi.
c.       Evaluasi alternatif saluran distribusi.
d.      Motivasi dan kompetensi tenaga penjual.
e.      Pengembangan kesan mutu barang.
f.        Pengembangan kesetiaan merek dari para pelanggan.
5.       Layanan pelanggan (Service)
a.       Cara-cara menampung masukan dari para pelanggan untuk perbaikan mutu barang.
b.      Kemampuan memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan.
c.       Kebijakan pemberian jaminan.
d.      Kemampuan memberikan layanan penggantian suku cadang dan reparasi.
Yang termasuk Support Activities
1.       Manajemen sumber daya manusia
a.       Efektivitas dari prosedur rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karier untuk semua karyawan.
b.      Kelayakan sistem remunerasi, penghargaan, dan sanksi untuk memberikan motivasi.
c.       Pemeliharaan lingkungan kerja yang meminimalkan absensi.
d.      Hubungan dengan serikat buruh.
e.      Keaktifan para manajer dan teknisi dalam partisipasinya dalam organisasi profesi.
f.        Tingkat kepuasan kerja dan motivasi para karyawan.
2.       Pengembangan teknologi
a.       Keberhasilan aktivitas riset dan pengembagan dalam inovasi produk dan proses.
b.      Kualitas hubungan kerja antara karyawan dibagian R&D.
c.       Ketepatan waktu dalam aktivitas riset dan pengembangan yang dijanjikan.
d.      Mutu laboratorium dan fasilitas lainnya.
e.      Kualifikasi dan pengalaman para teknisi dan scientist laboratorium.
f.        Kemampuan lingkungan kerja untuk mendorong inovasi dan kreativitas.
3.       Pengadaan atau pembelian
a.       Pengembangan alternatif sumber pengadaan untuk mengurangi ketergantungan.
b.      Efektivitas dan efisiensi pengadaan bahan baku, bahan penolong, bahan keperluan operasi, dan sebagainya dalam arti mutu, waktu, dan harga.
c.       Efektivitas dan efisiensi prosedur pengadaan barang.
d.      Pengembangan kriteria pilihan antara membeli, menyewa, atau sewa guna (leasing).
e.      Hubungan dengan para pemasok kunci.
4.       Infrastruktur perusahaan
a.       Kemampuan untuk mengenal kesempatan baru dalam pasar atau potensi ancaman lingkungan.
b.      Mutu dari sistem perencanaan strategis untuk mencapai tujuan perusahaan.
c.       Koordinasi dan integrasi semua kegiatan yang berhubungan dengan value chain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar