Sabtu, 28 September 2013

Operasi Kalimantan Chevron

Kepemilikan operasi Chevron di Kalimantan termasuk empat wilayah kontrak kerja sama (KKS) lepas pantai seluas 11.100 km2 (2,8 juta are) di Kutei Basin.
Total rata-rata produksi harian pada tahun 2011 mencapai 32.000 barel minyak mentah dan 165 juta kaki kubik gas alam. Selama tahun 2011, mayoritas produksi Chevron di Kalimantan berasal dari 14 lapangan produksi di wilayah KKS East Kalimatan. Wilayah shelf ini menghasilkan rata-rata 28.000 barel fluida dan 143 juta kaki kubik gas alam.
Produksi lainnya berasal dari lapangan laut dalam West Seno di KKS Makassar Strait, dengan total rata-rata produksi harian 4.000 barel fluida dan 22 juta kaki kubik gas alam pada tahun 2011. Kontrak Kerja Sama Makassar Strait berakhir pada tahun 2020.
Chevron terus mengembangkan berbagai proyek demi mempertahankan produksi, meningkatkan perolehan minyak dan keandalan dari reservoir yang ada baik di wilayah shelf maupun laut dalam. Di wilayah shelf, Chevron terus menerapkan program pengembangan, dengan 14 sumur yang telah di bor pada tahun 2011. Berdasarkan hasil yang positif dari program pengeboran ini, akuisisi dan proses seismik tambahan akan dilaksanakan pada tahun 2012.
Di wilayah laut dalam, terdapat dua proyek pengembangan laut dalam di Kutei Basin yang saat ini sedang berjalankan melalui satu rencana pengembangan. Pada tahun 2011, kami membuat kemajuan pada proyek gas alam Gendalo-Gehem. Proyek ini meliputi pengembangan dua hub berbeda, masing-masing dengan unit produksi terapung (floating production unit/FPU), pusat pengeboran subsea, jalur pipa gas dan kondensat, serta fasilitas penerimaan darat. Secara total. proyek ini diperkirakan akan mampu meningkatkan perolehan gas alam hingga 3 triliun kaki kubik. Pada tahun 2011, Chevron telah masuk dalam tahap front-end engineering and design (FEED) untuk proyek tersebut. Estimasti produksi harian maksimum dari proyek ini diperkirakan mencapai 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan 31.000 barel kondensat. Gas dari proyek ini diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan nasional dan ekspor LNG. Kepemilikan Chevron pada pengembangan ini sekitar 63 persen. Di akhir tahun 2011, belum ada cadangan sumber daya terbukti (proved reserves) yang ditemukan dalam proyek ini.
Pada bulan Desember 2011, Chevron menyelesaikan tahap FEED untuk proyek laut dalam Bangka dan memulai proses persetujuan kontrak dengan Pemerintah Indonesia. Cakupan proyek ini termasuk subsea tieback ke sebuah FPU. Kepemilikan Chevron di proyek ini sebesar 62 persen. Hingga akhir 2011, belum ada cadangan sumber daya terbukti (proof reserves) yang ditemukan untuk proyek ini.


source : http://www.chevronindonesia.com/business/kalimantan.aspx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar