Kepemilikan operasi Chevron di Kalimantan termasuk empat wilayah
kontrak kerja sama (KKS) lepas pantai seluas 11.100 km2 (2,8 juta are)
di Kutei Basin.
Total rata-rata produksi harian pada tahun 2011 mencapai 32.000
barel minyak mentah dan 165 juta kaki kubik gas alam. Selama tahun 2011,
mayoritas produksi Chevron di Kalimantan berasal dari 14 lapangan
produksi di wilayah KKS East Kalimatan. Wilayah shelf ini menghasilkan rata-rata 28.000 barel fluida dan 143 juta kaki kubik gas alam.
Produksi lainnya berasal dari lapangan laut dalam West Seno di KKS
Makassar Strait, dengan total rata-rata produksi harian 4.000 barel
fluida dan 22 juta kaki kubik gas alam pada tahun 2011. Kontrak Kerja
Sama Makassar Strait berakhir pada tahun 2020.
Chevron terus mengembangkan berbagai proyek demi mempertahankan produksi, meningkatkan perolehan minyak dan keandalan dari reservoir yang ada baik di wilayah shelf maupun laut dalam. Di wilayah shelf,
Chevron terus menerapkan program pengembangan, dengan 14 sumur yang
telah di bor pada tahun 2011. Berdasarkan hasil yang positif dari
program pengeboran ini, akuisisi dan proses seismik tambahan akan
dilaksanakan pada tahun 2012.
Di wilayah laut dalam, terdapat dua proyek pengembangan laut
dalam di Kutei Basin yang saat ini sedang berjalankan melalui satu
rencana pengembangan. Pada tahun 2011, kami membuat kemajuan pada proyek
gas alam Gendalo-Gehem. Proyek ini meliputi pengembangan dua hub
berbeda, masing-masing dengan unit produksi terapung (floating production unit/FPU), pusat pengeboran subsea,
jalur pipa gas dan kondensat, serta fasilitas penerimaan darat. Secara
total. proyek ini diperkirakan akan mampu meningkatkan perolehan gas
alam hingga 3 triliun kaki kubik. Pada tahun 2011, Chevron telah masuk
dalam tahap front-end engineering and design (FEED) untuk
proyek tersebut. Estimasti produksi harian maksimum dari proyek ini
diperkirakan mencapai 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan 31.000 barel
kondensat. Gas dari proyek ini diharapkan dapat digunakan untuk
kebutuhan nasional dan ekspor LNG. Kepemilikan Chevron pada pengembangan
ini sekitar 63 persen. Di akhir tahun 2011, belum ada cadangan sumber
daya terbukti (proved reserves) yang ditemukan dalam proyek ini.
Pada bulan Desember 2011, Chevron menyelesaikan tahap FEED untuk
proyek laut dalam Bangka dan memulai proses persetujuan kontrak dengan
Pemerintah Indonesia. Cakupan proyek ini termasuk subsea tieback
ke sebuah FPU. Kepemilikan Chevron di proyek ini sebesar 62 persen.
Hingga akhir 2011, belum ada cadangan sumber daya terbukti (proof reserves) yang ditemukan untuk proyek ini.
source : http://www.chevronindonesia.com/business/kalimantan.aspx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar