27-Nov-2013
Delegasi Parlemen Ekuador mengungkapkanpencemaran lingkungan yang sangat serius yangdilakukan perusahaan minyak Chevron diEkuador. Untuk itu, parlemen Ekuador memintadukungan DPR RI untuk ikut mem-blow up kasusini ke dunia internasional.
Demikian mengemuka dalam pertemuan parlemenkedua negara, Selasa (26/11). Wakil Ketua DPRMohamad Sohibul Iman menyambut baiksekaligus mengapresiasi langkah pemerintah dan parlemen Ekuador yang menjadikankasus pencemaran lingkungan ini menjadi isu internasional.
“Mereka menyampaikan bahwa Chevron di Ekuador, ternyata banyak mengabaikanpersoalan lingkungan, sehingga terjadi pencemaran di mana-mana. Air jadi sulit ditanami ikan, tanah mereka juga tercemar, sehingga susah dijadikan lahanpertanian. Mereka menginginkan ini menjadi isu internasional, sehingga Chevron tidaksemena-mena dalam beroperasi,” jelas Sohibul usai pertemuan.
Hon. Ms. Lidice Vanessa Larrea Viteri pimpinan delagasi parlemen Ekuador,mengatakan, kasus pencemaran lingkungan ini sudah disidangkan hingga ke tingkatMA di Ekuador. Pihak Chevron divonis membayar ganti rugi sekitar 9 miliar USD.Namun, kerugian yang dialami masyarakat luas sungguh tak tergantikan. Ekonomimasyarakat kecil Ekuador jadi mati. Belum lagi dampak kesehatan akibat tumpahanminyak tersebut.
Masyarakat internasional harus mengetahui fakta buruk ini. Bahkan, saat PresidenKorea berkunjung ke Ekuador, mereka langsung mengajak untuk memperlihatkandampak kerusakan lingkungan yang sangat serius itu. “Tadi saya sudah memberikanrespon. Bahkan, itu menjadi konsen kita bersama. Di Inodnesia persoalan itu juga adawalau tidak seburuk mereka,” ucap Sohibul. (mh), foto : naefuroji/parle/hr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar